Panduan Lengkap Uji Hipotesis Penelitian Skripsi dan Tesis

29
Oct 2025
Author : Ria Ariani
Views : 111x

Pelajari cara melakukan uji hipotesis untuk skripsi dan tesis dalam panduan berikut, lengkap dengan contoh, langkah, dan penerapan di software statistik.

Uji Hipotesis dipelajari dengan lebih mudah bareng Educativa Indonesia

Bagi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi atau tesis, uji hipotesis menjadi salah satu tahap paling penting dalam proses penelitian. Melalui uji hipotesis, peneliti dapat membuktikan apakah asumsi atau dugaan awal sesuai dengan data yang dikumpulkan. Sayangnya, banyak mahasiswa masih bingung membedakan jenis uji signifikansi dan cara menerapkannya dengan benar.

Artikel ini akan membahas secara lengkap konsep, metode, contoh, hingga penerapan uji signifikansi dalam penelitian akademik, khususnya untuk kebutuhan dalam penyusunan skripsi dan tesis.

Apa Itu Uji Hipotesis dalam Penelitian?

Uji hipotesis merupakan prosedur statistik yang digunakan untuk menilai kebenaran suatu dugaan terhadap populasi berdasarkan data sampel. Dalam penelitian, hipotesis biasanya terbagi menjadi dua sebagai beriku :

1. Hipotesis Nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh atau perbedaan antar variabel

2. Hipotesis Alternatif (H1) yang menyatakan bahwa ada pengaruh atau perbedaan antar variabel

Melalui proses uji signifikansi, peneliti dapat memutuskan apakah data mendukung hipotesis awal atau justru menolaknya.

Jenis Uji Hipotesis dalam Penelitian

Pada penelitian, dikenal dua pendekatan utama dalam uji signifikansi, yaitu uji parametrik dan uji non-parametrik.

1. Uji Parametrik digunakan ketika data memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas. Contoh Uji Parametrik diantaranya meliputi Uji T (Independent Sampel t-Test, Paired Sample t-Test), ANOVA (Analysis of Variance), Regresi Linear dan Korelasi Pearson.

2. Uji Non-Parametrik digunakan ketika data tidak menunjukkan distribusi normal dan atau berskala ordinal. Contoh Uji Non-Parametrik diantaranya meliputi Uji Mann-Whitney U, Wilcoxon, Kurskal-Wallis dan Chi-Square.

Pemilihan jenis uji hipotesis bergantung pada tujuan penelitian, jenis data, dan jumlah variabel yang dianalisis.

Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan dalam Uji Hipotesis

Berikut tahapan dasar atau langkah-langkah yang perlu dipahami dalam melakukan uji hipotesis, baik untuk penelitian skripsi atau tesis:

1. Merumuskan hipotesis (H0 dan H1)

2. Menentukan tingkat signifikansi (α), biasanya 0,05.

3. Memilih jenis uji yang sesuai berdasarkan jenis data

4. Menghitung nilai statistik uji menggunakan software statistik seperti SPSS, Smart PLS, AMOS atau perangkat lunak lainnya.

5. Membandingkan hasil uji dengan nilai kritis (p-value)

6. Menarik kesimpulan dari rumusan hipotesis awal, apakah H0 diterima atau ditolak.

Jika p-value < 0,05 dapat disimpulkan H0 ditolak, sehingga diketahui bahwa terdapat pengaruh atau perbedaan yang signifikan antar variabel.

Contoh Penerapan Uji Hipotesis dalam Penelitian

Penerapan uji signifikansi dalam penelitian dalam sebuah contoh sebagai berikut. Misalnya, seorang mahasiswa ingin mengetahui apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan, maka

1. H0 : Pelatihan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas

2. H1 : Pelatihan kerja berpengaruh terhadap produktivitas

Dengan menggunakan uji regresi linear sederhana di SPSS, hasil uji menunjukkan p-value = 0,003. Karena p-value < 0,05, maka H0 ditolak. Artinya, pelatihan kerja memang berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

Software Statistik yang Paling Umum Digunakan dalam Penerapan Uji

Mahasiswa biasanya menggunakan software tertentu dalam melakukan uji hipotesis pada penelitiannya. Setiap software statistik yang digunakan cenderung memiliki keunggulan tersendiri, berikut diantaranya :

1. SPSS, cenderung lebih mudah digunakan untuk uji t, ANOVA dan Regresi-Korelasi

2. Smart PLS, biasanya cocok untuk analisis model struktural atau yang biasa dikenal dengan SEM PLS

3. AMOS, sering digunakan untuk analisis SEM atau model struktural juga, tetapi cenderung yang berbasis kovarians.

4. RStudio, dikenal fleksibel untuk berbagai jenis uji statistik dan visualisasi data serta tersedia secara open-source.

Kesimpulannya, uji hipotesis merupakan satu langkah penting dalam penelitian untuk menguji dugaan yang telah dirumuskan dalam bab metodologi. Pemahaman yang baik tentang konsep, jenis uji, dan penggunaan software statistik akan membantumu menghasilkan penelitian yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Butuh Bantuan dalam Penelitianmu?

Jika kamu masih bingung menentukan jenis uji yang tepat, atau kesulitan melakukan olah data di SPSS, AMOS, atau SmartPLS, Educativa Indonesia siap membantu melalui layanan yang relevan sesuai preferensimu. Kamu bisa belajar secara mandiri dengan akses kelas gratis di KelasRiset.id by Educativa untuk peninjauan awal sebelum Mulai Berlangganan.

Uji Hipotesis dipelajari dengan lebih mudah bareng Educativa Indonesia

Atau khusus buat kamu yang membutuhkan pendampingan intensif soal uji hipotesis dari awal, bisa langsung Hubungi Admin Layanan untuk menjadwalkan Konsultasi Penelitian bareng Mentor/Konsultan yang linear di bidangnya. Dengan ambil satu kali sesi pertemuan daring untuk membagikan masalah penelitianmu, kamu bisa lanjut ambil jasa olah data, kursus privat statistik sampai dengan bimbingan intensif tugas akhirmu.

Uji Hipotesis dipelajari dengan lebih mudah bareng Educativa Indonesia

No Comments

Leave a Comment