Cara Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dengan SPSS
Kamu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi? Jika kamu sedang merancang kuesioner untuk penelitian, baik itu skripsi, tesis atau disertasi, maka kamu pasti ingin memastikan bahwa kuesioner tersebut valid dan reliabel. Pada artikel ini, kita akan membahas cara melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan software SPSS, dengan tutorial lengkap dan mudah dipahami.
Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Penjelasan Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Pengertian Uji Validitas dan Jenisnya
Pertama-tama, mari kita bahas tentang validitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya (Azwar, 1986). Secara sederhana, validitas kuesioner berkaitan dengan sejauh mana kuesioner tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ada beberapa jenis validitas yang perlu diperiksa, seperti validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas kriteria (criterion validity). Namun, untuk artikel ini, kita akan fokus pada validitas konstruk.
Cara Melakukan Uji Validitas
Untuk menguji validitas dalam kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total keseluruhan faktor).
Uji validitas bisa dilakukan menggunakan program SPSS. Teknik pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson).
Analisis Pearson dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Langkah-langkah uji validitas kuesioner di SPSS
Berikut adalah tutorial melakukan uji validitas dengan program SPSS:
1. Buka software SPSS, lalu bentuklah komponen variabel data penelitianmu pada bagian variable view.
Variabel tersebut disesuaikan dengan jumlah variabel skor kuesioner yang berjumlah 9 (P1 sampai P9) beserta variabel Skor Total.
2. Selanjutnya lakukanlah penginputan data melalui data Excel yang ada, P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, dan Skor Total. Lakukan Paste data yang ada pada laman Data View yang ada di SPSS dengan jumlah data sampel (n) sebanyak 30 pada masing-masing variabel.
3. Setelah dilakukan penginputan data, kemudian kita akan mulai melakukan uji validitas melalui menu, klik Analyze -> Correlate -> Bivariate.
4. Kemudian kita akan ke jendela baru (Bivariate Correlations) untuk selanjutnya kita akan memasukkan variabel yang akan dilakukan pengujian.
5. Kita lakukan pemindahan variable ke kolom Variabel di sebelah kanan, pada bagian Correlation Coefficients kita gunakan ukuran korelasi Pearson, lalu Test of Significance menggunakan Two-tailed, dan klik OK.
Lihatlah hasil yang keluar pada program SPSS. Contoh dari hasil di atas, selanjutnya kita akan uji setiap nilai r hitung yang didapatkan pada kolom Skor_Total yang akan dibandingkan dengan nilai r tabel.
Tingkat Signifikansi
α = 5% = 0,05
Dasar Keputusan :
r hitung (nilai koefisien korelasi) > r tabel = Valid
r hitung (nilai koefisien korelasi) < r tabel =Tidak valid
Lihatlah dalam r tabel di bawah ini:
Setelah melihat r tabel, berikut adalah tabel hasil uji statistiknya:
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, didapatkan bahwa semua r hitung pada setiap pertanyaan (P1 sampai P9) menunjukkan nilai yang lebih besar dari r tabel (0.361), maka dengan menggunakan tingkat signifikansi atau α = 5%, maka kuesioner yang diteliti adalah VALID.
2. Uji Reliabilitas
Pengertian Uji Reliabilitas
Selanjutnya, kita akan membahas reliabilitas. Reliabilitas berasal dari kata reliability. Ghozali (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Sederhananya, reliabilitas kuesioner berkaitan dengan sejauh mana kuesioner tersebut dapat menghasilkan hasil yang konsisten ketika diujikan kepada responden yang sama.
Cara Melakukan Uji Reliabilitas
Salah satu metode yang umum digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan menggunakan Alpha Cronbach. Alpha Cronbach akan menghasilkan koefisien reliabilitas yang berkisar antara 0 hingga 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas, semakin baik reliabilitas kuesioner tersebut.
Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut:
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.
Langkah-langkah Uji Reliabilitas Kuesioner di SPSS
Setelah melakukan uji validitas, kita bisa langsung melanjutkan uji reliabilitasnya di SPSS. Berikut adalah tutorial melakukan uji reliabilitas dengan program SPSS:
1. Klik menu Analyze -> Scale -> Reliability Analysis
2. Pada jendela baru (Reliability Analysis) pindahkan seluruh variabel komponen penilaian (P) kecuali variabel Total_Skor, kemudian pada model kita gunakan Alpha dan OK.
3. Pastikan pada model terpilih Alpha
4. Klik OK
Tingkat Signifikansi
α = 5% = 0,05
Dasar Keputusan :
r hitung (cronbach alpha) > r tabel = Reliabel (Konsisten)
r hitung (cronbach alpha) < r tabel = Tidak Reliabel (Konsisten)
Lihatlah hasil Alpha Cronbach di program SPSS. Contoh pada gambar di atas, nilai Cronbach Alpha total sebesar 0.709 yang artinya lebih besar dari r tabel (0.361), dan setiap hasil item pertanyaan juga > 0.361, yang menunjukan bahwa ke-9 pernyataan reliabel (konsisten).
Tips dalam uji reliabilitas ini yaitu pastikan untuk menghapus pertanyaan-pertanyaan yang memiliki koefisien reliabilitas yang rendah, karena pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mempengaruhi kualitas keseluruhan kuesioner.
Sudah siap untuk uji validitas dan reliabilitas kuesioner?
Sekarang, setelah mengetahui cara menguji validitas dan reliabilitas kuesioner menggunakan SPSS, kamu bisa melangkah lebih jauh dengan memahami hasil-hasil tersebut dan menginterpretasikannya secara tepat.
Penting untuk memahami bahwa validitas dan reliabilitas yang baik adalah kunci dalam memastikan bahwa kuesioner penelitianmu dapat menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan.
Terakhir, jangan lupa untuk selalu melihat literatur terkait dan mengkonsultasikan dengan dosen atau peneliti yang berpengalaman dalam bidang tersebut, ya! Mereka dapat memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam menguji validitas dan reliabilitas kuesionermu.
Butuh bantuan olah data?
Bagi kamu mahasiswa, dosen atau peneliti yang butuh bantuan dalam mengolah data, Educativa siap membantu!
Educativa melayani jasa olah data penelitian mulai dari uji validitas dan reliabilitas hingga uji hipotesis. Olah data bisa menggunakan software SPSS, AMOS, Eviews, Stata, SmartPLS, atau software apapun yang dibutuhkan. Kamu juga bisa konsultasikan masalah-masalah yang kamu hadapi dalam olah data, kami siap memberikan solusi.
Percayakan pada ahlinya! Klik tombol di bawah ini untuk konsultasi. Gratis!
[…] melayani jasa olah data penelitian mulai dari uji statistik deskriptif, uji validitas & reliabilitas hingga uji hipotesis. Olah data bisa menggunakan software SPSS, AMOS, Eviews, Stata, SmartPLS, atau […]
Leave a Comment