Tutorial Uji Korelasi Pearson dan Spearman Menggunakan SPSS

Pelajari cara mudah melakukan Uji Korelasi Pearson dan Spearman di SPSS lengkap dengan langkah-langkah, interpretasi hasil, dan tips analisis data penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif, sering kali peneliti ingin mengetahui hubungan antar dua variabel. Untuk menjawab hal tersebut, metode yang paling sering digunakan adalah Uji Korelasi Pearson dan Spearman. Keduanya bisa dilakukan dengan mudah menggunakan SPSS. Artikel ini akan menjelaskan cara melakukan kedua uji tersebut beserta interpretasinya secara sederhana dan lengkap.
Pengertian Uji Korelasi Pearson dan Spearman
Uji Korelasi Pearson digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel berskala interval atau rasio yang berdistribusi normal. Sementara itu, Uji Korelasi Spearman digunakan jika data tidak berdistribusi normal atau berskala ordinal.
Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu melihat seberapa kuat dan arah hubungan antar variabel dan apakah hubungan itu positif, negatif, atau tidak ada sama sekali.
Apa Perbedaan dari Pearson dan Spearman?
Secara sederhana, perbedaan keduanya terletak pada jenis data dan distribusinya, sebab :
- Pearson cenderung lebih cocok untuk data numerik yang normal.
- sedangkan, Spearman cocok untuk data yang tidak normal atau berbentuk ranking.
Sebagai contoh, jika kamu meneliti hubungan antara pendapatan dan tingkat pendidikan, disarankan untuk menggunakan Spearman jika datanya ordinal dan Pearson jika datanya numerik.
Persiapan Data Apa Saja yang Perlu Dilakukan Sebelum Uji Korelasi Menggunakan SPSS?
Sebelum melakukan uji korelasi menggunakan SPSS, maka sebagai peneliti harus memastikan langkah-langkahnya terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
- Data sudah bersih dari outlier atau missing value.
- Variabel yang akan diuji sudah dikonversi sesuai tipe data.
- Jika ingin menggunakan Pearson, lakukan uji normalitas terlebih dahulu.
Langkah ini penting agar hasil uji korelasi lebih akurat dan bisa dipertanggungjawabkan secara statistik.
Langkah-Langkah dalam Melakukan Uji Korelasi Pearson di Software SPSS
Berikut tahapan yang harus dipenuhi untuk melakukan Uji Korelasi Pearson menggunakan SPSS :
- Buka dataset di SPSS.
- Pilih menu Analyze → Correlate → Bivariate.
- Masukkan dua variabel yang ingin diuji ke kolom Variables.
- Centang opsi Pearson dan Two-tailed.
- Klik OK.
Output akan menampilkan nilai Correlation Coefficient (r) dan Significance (Sig. 2-tailed).
Tahapan setelah output ditampilkan adalah menginterpretasikan hasilnya dengan cara sebagai berikut :
- Jika nilai Sig. < 0.05, berarti ada hubungan signifikan.
- Nilai r menunjukkan arah dan kekuatan hubungan (positif atau negatif).
Langkah-Langkah dalam Melakukan Uji Korelasi Spearman di Software SPSS
Langkahnya hampir sama dengan Pearson, hanya saja pada bagian opsi statistik kamu pilih Spearman. Hasil output juga menunjukkan nilai koefisien korelasi (rₛ) dan nilai signifikansi.
Hanya saja ada perbedaan dalam kriteria interpretasi pada hasil Uji Korelasi Spearman, yaitu sebagai berikut :
- Nilai rₛ positif menunjukkan hubungan searah.
- Nilai rₛ negatif menunjukkan hubungan berlawanan arah.
- Semakin mendekati 1, hubungan antar variabel semakin kuat.
Bagaimana Contoh Interpretasi Hasil Korelasi yang Benar?
Misalnya, hasil uji menunjukkan nilai r = 0.720 dan Sig. = 0.001.
Hasil uji tersebut berarti bahwa, terdapat hubungan positif dan signifikan yang kuat antara dua variabel.
Sedangkan, pada contoh lain, jika rₛ = -0.430 dengan Sig. = 0.02.
Hal tersebut menunjukkan hubungan signifikan namun bersifat negatif, yaitu ketika satu variabel naik, maka variabel lainnya turun.
Tips dan Trik dalam Menggunakan Uji Korelasi dengan SPSS
Berikut tips dan trik jitu dalam melakukan Uji Korelasi menggunakan software SPSS yang bisa kamu pelajari dan terapkan untuk analisis data yang akurat :
- Pastikan pemilihan jenis uji sesuai dengan skala data.
- Periksa kembali outlier yang bisa memengaruhi hasil uji.
- Jangan hanya melihat nilai p-value, tetapi juga perhatikan nilai korelasi untuk memahami kekuatannya.
Uji ini sangat berguna dalam berbagai riset, mulai dari penelitian sosial, pendidikan, bisnis, hingga psikologi. Uji Korelasi Pearson dan Spearman di SPSS merupakan teknik dasar namun penting dalam analisis data penelitian. Dengan memahami kapan dan bagaimana menggunakan keduanya, kamu bisa memperoleh hasil analisis yang akurat dan relevan untuk menjawab hipotesis penelitianmu.
Ingin Hasil Analisismu Lebih Akurat?
Jika kamu membutuhkan bantuan dalam pengolahan atau interpretasi hasil uji statistik, Educativa.id siap membantu sesuai dengan kebutuhanmu saat ini. Kami mempunyai beragam rekomendasi layanan sebagai berikut :
- Jasa olah data SPSS dan jasa analisis data kuantitatif untuk skripsi, tesis, atau penelitian profesional.
- Jasa kursus analisis data dan jasa kursus statistik privat bagi yang ingin memahami analisis secara mandiri tetapi dengan pendampingan ahli.

Atau buat kamu yang lebih cocok belajar mandiri dengan materi yang terstruktur dan terarah secara otodidak, bisa banget langsung mengunjungi KelasRiset.id by Educativa Indonesia. Kapan lagi kamu bisa nyobain dulu nonton Kelas Gratis SPSS untuk lihat kualitasnya yang jelas bisa bantu kamu belajar secara mandiri. Kalau bukan sekarang kapan lagi, yuk buat akun belajarmu sekarang, karena bareng KelasRiset.id kamu bakal dibimbing olah data, sampai bisa.









Leave a Comment