fbpx

Tips Agar Editor Jurnal Internasional Melirik Artikelmu

13
Apr 2023
Category : Article
Author : Yuni Maulida
Views : 240x

Kamu pernah submit artikel ke jurnal internasional, tapi nggak ada kabar dari editor sampai berbulan-bulan? Wah, bisa jadi artikelmu emang “gak dilirik” sama editor karena beberapa hal.

Ketika men-submit artikel di sebuah jurnal, cobalah kamu berpikir bukan dari perspektif penulis, melainkan dari perspektif editor, pengelola jurnal, reviewers dan dari sisi general sebagai readers. Jika kamu menggunakan sudut pandang tersebut, maka ada beberapa aspek yang akan terlihat:

1. Cakupan Keilmuan Artikel Sesuai dengan Fokus dan Scope Jurnal

Editor memiliki harapan bahwa sebelum menulis artikel, kamu telah mengetahui jurnal yang dituju. Sebaiknya kamu memahami secara konkrit tentang keilmuan yang dinaungi jurnal yang dituju, sehingga dapat menyesuaikan isi dan pola artikel yang akan kamu ditulis.

Bagaimana jika artikelmu berangkat dari masalah akademik? Memang artikel dapat terformulasi dengan baik jika berasal dari penelitian yang baik. Di dalamnya terdapat masalah akademik, data dan temuan yang konstributif. Ketika artikel berangkat dari masalah akademik, otomatis artikel tersebut sudah jelas terkait masalah yang diangkat dan bidang keilmuan yang dinaungi oleh laporan penelitian tersebut.

Jika konteksnya seperti ini, maka kamu harus melakukan penyesuaian terhadap apa yang diinginkan oleh jurnal yang dituju. Penyesuain tersebut dilakukan pada penempatan fokus keilmuan, irisan hasil penelitian dengan fokus dan scope jurnal, judul, dll.

Modifikasi ini dilakukan agar kepentingan konkrit laporan penelitianmu sesuai dengan cakupan keilmuan dari jurnal yang dituju. Cakupan keilmuan suatu jurnal menjadi unsur utama yang harus kamu pahami, agar tidak salah mengirim artikel dan merugi dari sisi waktu.

2. Orisinalitas atau Novelty yang Ditampakkan Pada Judul, Abstrak dan Pendahuluan

Editor menerima artikel yang disubmit melalui OJS (Open Journal Systems), di mana judul dan abstrak terpisah dari artikelnya. Kamu sebaiknya menuliskan orisinalitas atau kebaruan pada judul, agar editor sebagai pembaca dapat langsung mengetahuinya.

Selain sisi orisinalitas yang ditampakkan pada judul dalam bentuk kata kunci, ada pula kata kunci spesifik yang sesuai dengan fokus dan scope jurnal yang harus kamu tampakkan pada judul. Pada langkah selanjutnya, orisinalitas atau kebaruan selain ditampakkan pada judul secara eksplisit, juga dijelaskan secara singkat pada abstrak dan secara mendetail pada pendahuluan.

3. Aspirasi Wawasan Internasional

Dalam menulis suatu artikel yang ditujukan pada jurnal internasional pasti akan berhadapan dengan bagaimana mengangkat isu-isu yang bersifat lokal dan sangat spesifik, menjadi pembahasan ranah internasional. Hal ini membutuhkan kecerdasan dan kepiawaian dalam memilih kata, menjadikan informasi yang bersifat lokal dan spesifik menjadi terkoneksi dengan tema atau bahasan dunia internasional.

Contohnya ketika membahas penafsiran ayat-ayat pada kitab suci agar terkoneksi dengan pembaca internasional, kamu dapat mengaitkannya dengan isu-isu gender. Pembahasan ayat-ayat pada kitab suci dan mengaitkannya dengan isu-isu gender ini harus dikemas sedemikian rupa agar menjadi aspirasi wawasan internasional yang dapat masuk dalam fokus dan scope jurnal tujuan.

Mahasiswa Sedang Mengerjakan Tugas di Perpustakaan

4. Mengikuti Gaya Penulisan Jurnal

Kamu harus mengetahui gaya selingkung dari jurnal tujuan, seperti sistematika pembahasan mengikuti pola IMRAD (Introduction, Method, Result and Discussion) atau tidak, panjang naskah, transliterasi, perujukan dan lainnya. Jangan sampai kamu sudah menulis dan mengirimkan ke jurnal dengan pola IMRAD, ternyata jurnal tujuan tidak menggunakan pola tersebut dan memiliki template tersendiri.

Jika kamu telah mengikuti gaya selingkung ini, tentu editor akan tertarik. Terlebih jika judulmu sudah ada novelty dan sesuai dengan fokus dan scope keilmuan jurnal. Hal ini membuat pekerjaan editor jurnal menjadi ringan dan artikelmu menjadi prioritas untuk diteruskan ke reviewers.

5. Bahasa Readable untuk Audiens Jurnal Internasional

Pada tahapan ini, artikelmu sudah masuk wewenang reviewers. Bahasa yang digunakan sebaiknya dapat dikonsumsi audiens internasional, bukan pokoknya Bahasa Inggris yang terjemahannya semampu kita atau semampu Google. Tata Bahasa sebaiknya mengikuti aturan teknis keilmuan pada bidang jurnal tujuan, sehingga pengungkapan dan penyajiannya menjadi akademis.

Jika 5 aspek ini telah kamu kerjakan, hal terakhir yang bisa kamu lakukan adalah submit-lah jurnal lewat OJS, bukan e-mail ya! 😊

Butuh bantuan Penyusunan dan Publikasi Jurnal? Kamu bisa ceritain masalahmu pada konsultan kami melalui admin wa.me/6289512448958, yuk konsultasi sekarang! GRATIS

Butuh bantuan publikasi jurnal untuk penelitianmu? Percayakan pada Educativa! 😍✨Educativa melayani bantuan publikasi jurnal ilmiah mulai dari jurnal nasional terakreditasi Sinta (1-6) hingga jurnal internasional terakreditasi Scopus (Q1-4).Fasilitas dijamin terbaik dan terlengkap ya! 😎

No Comments

Leave a Comment